Sudut Pandang

“SAKIT” NYA LAHAN PERTANIAN

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Belum lama ini, Guru Besar IPB University, Iswandi Anas Chaniago mengungkapkan bahwa 72 persen dari tanah-tanah pertanian di Indonesia saat ini sedang sakit, karena kekurangan bahan organik. Kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia yang masih sangat tinggi. Lahan pertanian, betul-betul sedang sakit. Kita berkewajiban untuk menyembuhkan nya. Kalau saja dapat berteriak lantang, […]

Sudut Pandang

TOLONG DI CATAT : PANGAN, BUKAN HANYA BERAS

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Betul, pangan bukan hanya beras. Menurut UU No. 18/2012, pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan […]

Sudut Pandang

JANGAN PERNAH LELAH, KAMPANYE PANGAN NON BERAS

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Pengalaman menunjukan, salah satu kegagalan program penganekaragaman konsumsi pangan, dikarenakan Pemerintah sangat senang menerapkan program lewat pendekatan proyek. Program nya belum tuntas, tapi tenggat waktu proyek sudah habis, maka selesai pulalah program yang dijalankan. Pengembangan Pangan Alternatif non beras, rupa nya menjadi salah satu pilihan Pemerintah dalam “membumikan” semangat diversifikasi pangan […]

Sudut Pandang

KONFLIK DAN GADUH BERBASIS PURA DI BALI

oleh Wayan Windia – Akhir-akhir ini gaduh berbasis pura, semakin menjadi-jadi di Bali. Ini fenomena sosial apa ya? Gaduh yang paling baru adalah konflik saling gembok di Pura Shri Nararya Kreshna Kepakisan di Kab. Kelungkung. Konfliknya antar pasemetonan. Seharusnya bisa diselesaikan dengan mudah, karena mereka sama-sama satu trah. Sebelumnya telah muncul friksi berbasis Pura Masceti […]

Sudut Pandang

PANCASILA, RIWAYATNYA NANTI

Oleh Wayan Windia – Hari lahirnya Pancasila, dikenang dan diperingati pada setiap tanggal 1 Juni. Bahkan pada era Jokowi, hari tersebut ditetapkan sebagai hari libur nasional. Hal itu menandakan bahwa semakin tahun, kesadaran tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara, terus semakin berkembang. Mengapa? Karena, tantangan terhadap eksistensi Pancasila sebagai dasar negara, terus semakin nyata. Indikasinya […]

Sudut Pandang

JOKOWI MARAH

(oleh : Wayan Windia) Pada suatu kesempatan, Jokowi marah-marah. Dalam pertemuan itu hadir para menteri dan kepala daerah. Semuanya tiba-tiba terdiam. Pertemuan itu menjadi sepi, seperti kuburan. Jokowi marah, karena dikit-dikit aparatnya melakukan impor. Padahal barang sejenis sudah ada di dalam negeri. Tidak ada aura kecintaan pada produk dalam negeri, seperti yang menjadi tema dari […]

Sudut Pandang

LAMPU MERAH KETAHANAN PANGAN BALI

Oleh Wayan Windia. Saya membaca berita singkat di TV. Bahwa kini FAO merasa khawatir tentang keadaan pangan dunia, karena harganya mulai cenderung meningkat. Implikasinya, negara-negara di dunia berusaha menyetop menawarkan komoditasnya ke pasar dunia. Mereka mengambil sikap aman. Yakni ingin memenuhi kebutuhan dalam negeri. Apalagi sedang ada perang. Pangan adalah komoditas primer. Kalau tidak ada […]

Sudut Pandang

DILEMA KONFLIK SOSIAL BERBASIS PURA MASCETI

Oleh Wayan Windia Tatkala akan mulai membangun Museum Subak Masceti, saya agak sering ke kawasan itu. Termasuk rapat/diskusi dengan Bupati Anak Agung Gde Agung Beratha. Aura magis kawasan Pura Masceti memang terasa sangat kental. Ada deburan ombak yang bertalu-talu. Ada bangunan komplek Pura Masceti yang berdiri kokoh. Dan tak lupa bangunan wantilan, yang sering digunakan […]

Sudut Pandang

JOKOWI BERBICARA TENTANG PASCA PANEN

oleh : Wayan Windia Akhir-akhir ini, Presiden Jokowi telah mulai berbicara tentang pasca panen. Ia menganjurkan agar petani mulai terjun ke dalam dimensi pasca panen. Untuk apa? Tentulah untuk menambah nilai tambah produksinya. Tetapi kalangan press tidak ada yang secara luas mem-blow up pikiran Presiden tsb. Meskipun mendasar, tetapi tampaknya kurang menarik kalangan pers. Karena […]