News

Dale Jacobson Terkesan Mendengar Air Sebagai Sarana Penyucian Upacara Keagamaan

Bali siap menjadi tuan rumah pertemuan tingkat dunia World Water Forum (WWF) edisi ke-10. Hal ini diungkapkan secara langsung oleh Gubernur Bali dihadapan Governor of World Water Council, Dale Jacobson pada, Rabu (Buda Pon, Pujut) 8 Desember 2021 dalam acara kunjungan Panitia Seleksi Tuan Rumah World Water Forum 2024 ke Pulau Bali yang berlangsung di Ruang Rapat Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar.

Kunjungan tersebut, turut juga dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian PUPR RI , Endra S. Atmawidjaja, Pendiri Indonesia Water Institute (IWI) sekaligus pakar tata air, Firdaus Ali, Kalaksa BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin dan Plt. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun.

Gubernur Bali jebolan ITB ini memastikan akan mendukung penuh dan memfasilitasi kegiatan WWF 2024. Hal itu juga akan diperkuat oleh fasilitas dan infrastruktur pendukung, dimana Bali sudah sering menggelar secara sukses perhelatan tingkat dunia mulai dari IMF summit hingga gelaran APEC beberapa tahun lalu. “Belum lagi, persiapan untuk KTT G20 tahun 2020 menjadikan Bali semakin punya kesiapan untuk menjadi tuan rumah bagi pertemuan akbar yang menghadirkan delegasi banyak Negara.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur menjelaskan bagaimana masyarakat Bali yang dikenal dengan keunikan adat dan budaya-nya sangat menghormati air, tidak saja sebagai sumber kehidupan, namun juga punya makna-makna spiritual dan filosofis. “Kami punya tradisi secara kearifan lokal dan spiritual untuk melestarikan air dan sumber-sumbernya dengan upakara yang sangat sakral. Jadi itu adalah cara masyarakat Bali untuk memuliakan air (air yang ada di danau, laut, sungai, air terjun dan lainnya, red),” jelas orang nomor satu di Pemprov Bali ini.

Untuk memuliakan air yang tersebar di Pulau Dewata, mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini menyampaikan bahwa di era kepemimpinannya sebagai Gubernur Bali, pemuliaan terhadap air sudah tertuang dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Jadi yang berkaitan dengan air, terdapat pada poin Danu Kerthi yang merupakan upaya untuk menjaga dan menyucikan sumber-sumber air tawar, seperti danau, sungai dan sumber-sumber mata air lainnya. “Visi dan Misi tersebut tertuang secara jelas dalam kebijakan yang telah Saya keluarkan dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020 tentang Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut,” jelasnya.

Kemudian, untuk menjaga kualitas dari sumber air diperlukan upaya dengan mengoptimalkan pertanian organik di radius tertentu dari sumber air dimaksud. “Wilayah tersebut dijaga agar tidak terkena polusi dan zat kimia, Kami sudah punya Pergub dan Perda yang mengatur hal tersbeut. Jadi selain secara upacara dan adat budaya, namun juga lewat kebijakan. Inilah cara-cara Kami untuk memuliakan air dan menggunakannya secara bijak,” tandasnya.

Sementara itu, Governor of World Water Council, Dale Jacobson yang memimpin langsung election committee WWF 2024 menyatakan sangat terkesan dengan paparan dan penjelasan Gubernur Bali, Wayan Koster yang secara nyata memperlihatkan bagaimana air jadi elemen penting dalam kehidupan dan juga pola pembangunan di Bali.

“Saya terkesan, terutama melihat air jadi bagian penting sebagai sumber kesejahteraan bagi masyarakat Bali dan Saya juga apresiasi bahwa air jadi elemen penting dalam program pembangunan,” sebut Dale Jacobson.

Jacobson pada pertemuan itu kemudian menjelaskan bahwa dalam beberapa hari kedepan, dirinya dan tim yang terdiri dari 4 orang akan meninjau langsung kesiapan fasilitas serta pendukung yang nantinya akan digunakan untuk mendukung terselenggaranya ajang pertemuan dunia tiga tahunan ini (WWF 2024, red).

Forum Air Sedunia (World Water Forum/WWF, red) sendiri merupakan kegiatan rutin tiga tahunan yang memamerkan aneka ruang kreatifitas dan inovasi yang terkait ke-air-an. Forum ini merupakan wadah khusus multi-stakeholder dari seluruh dunia yang mempunyai perhatian di bidang sumber daya air. Lewat forum ini pula, sejumlah pihak mencari solusi tantangan di bidang Sumber Daya Air (SDA) di masa depan. “Masalah tentang air ini menjadi isu politis di beberapa negara, di saat bersamaan stakeholder terkait mulai mencari solusinya yang didasari dengan kegiatan World Water Council (WWC) yang telah berdiri pada tahun 1996,” tutupnya.

sumber : PemprovBali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *