Agro

Ditetapkan Sebagai Desa Wisata, FP Unwar Bantu Pengembangan Produk Lokal Desa Carangsari

Badung, Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar) membantu pengembangan produk lokal Desa Carangsari , Badung. Pengembangan produk lokal dilakukan menyusul penetapan Desa Carangsari sebagai desa wisata oleh Pemerintah Kabupaten Badung.

Melalui Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah, FP-Unwar menerjunkan tim yang terdiri dari Ir. I Wayan Sudiarta,MP sebagai Ketua, dengan anggota Ir. A. A. Made Semariyani, M.Si, Dr. Ni Made Ayu Suardani Singapurwa, STP., M.Si dan Ir. Ni Made Darmadi, M.Si. Tim ini nantinya akan membantu dalam menghasilkan produk inovatif olahan buah kelapa dan kacang-kacangan.

Wayan Sudiarta mengungkapkan pengembangan produk inovatif olahan buah kelapa dan kacang-kacangan dilakukan sebagai usaha memanfaatkan bahan lokal, yang merupakan hasil pertanian masyarakat Desa Carangsari. Usaha ini untuk memberi nilai tambah yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

“Harga buah kelapa sangat murah bahkan pada saat panen raya harga buah kelapa hanya Rp.2000 – Rp.4000 perbuah. Sedangkan ongkos panjat cukup mahal yaitu Rp.20.000,- perpohon. Dengan murahn ya harga buah kelapa maka perlu dipikirkan alternatif mengolahnya menjadi produk lain, sehingga nilai ekonomis dapat ditingkatkan dan dapat menambah pendapatan masyarakat” kata Sudiarta dalam keteranganya di Badung pada Selasa (24/5).

Sudiarta yang merupakan Wakil Dekan III FP-Unwar mengungkapkan kacang-kacangan juga merupakan hasil pertanian potensial Carangsari dan sekitarnya. Jenis hasil pertanian ini banyak dijual di Pasar desa. Produk pertanian ini hanya dikonsumsi segar dan belum diolah menjadi produk lain, sehingga perlu dipikirkan menjadi produk inovatif pendukung Desa Wisata Carangsari.

“Dari produk pertanian yang ada dibuat produk inovatif berupa serundeng kelapa, kacang kapri dan kacang telur dengan kemasan yang layak untuk oleh-oleh khas Desa Carangsari” ujarnya.

Menurut Sudiarta, tidak hanya pembuatan produk, tapi tim pengabdi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa juga memberikan teknik pelabelan dan pengemasan yang menarik sehingga produk unggulan mampu bersaing menjadi oleh-oleh khas Bali. Pelaksanaan Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) ini menggandeng mitra Kelompok Belajar Usaha (KBU) “Sari Nadhi”.

KBU “Sari Nadhi” dibentuk tanggal 23 Nopember 2018 dan berada di Banjar Bedauh, Desa Carangsari Kabupaten Badung. Beranggotakan 12 orang yang diketuai oleh Ni Nyoman Sutantri dan sudah di berikan surat Keputusan oleh Perbekel Desa Carangsari melalui SK Nomor 39 tahun 2018 yang secara khusus pada awalnya untuk mengolah buah kelapa yang dihasilkan oleh masyarakat setempat menjadi minyak tradisional “Tandusan” khas Bali dan Virgin Coconut Oil (VCO).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *