Pariwisata

Wagub Cok Ace, “Semua Komponen Pariwisata Duduk Bersama Lakukan Pembenahan”.

Wagub Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menghadiri dan membuka secara resmi penyelenggaraan Festival Pandawa ke X dan Kontes Bonsai Nusantara The Max Under 30cm di Pantai Pandawa, Desa Adat Kutuh, Badung, Rabu (15/12).

Dalam sambutannya, Wagub yang juga Penglingsir Puri Ubud ini menyampaikan kondisi pariwisata Bali beserta para pelaku usahanya serta masyarakat umum, yang berada pada titik kondisi memprihatinkan. Terdampak paling parah akibat pandemi Covid – 19, sehingga perekonomian Bali mengalami kontraksi paling parah diantara provinsi lainnya di Indonesia.

“Kondisi yang Saya perhatikan semenjak pandemi ini terjadi, benar – benar memprihatinkan, begitu miris. Selama dua tahun terakhir ini, awalnya masyarakat Bali masih bisa bertahan, namun kebelakang Saya liat sudah semakin memburuk. Dari awalnya menjual barang – barang yang dianggap kurang perlu, sampai ada yang menjual mainan anak – anaknya. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan mereka sampai harus menjual mainan milik anak yang merela sayangi, yang harganya juga tidak seberapa. Inilah yang menjadi tantangan Kita dan harus kita jawab,” ungkap Wagub.

Wagub Cok Ace bahkan sempet menyampaikan rasa keberatannya langsung kepada pemerintah pusat, terkait kondisi Bali yang masih menyandang status level 3. “Saya sempat sampaikan, Pak menteri saya keberatan kalau di Bali dibilang PPKM level 3. Karena level 3, sesungguhnya adalah sebuah gambaran kondisi yang terjadi di suatu wilayah dimana kondisi penyebaran pandemi covid 19nya masuk daftar tinggi, tingkat angka yang terinfeksi tinggi, BOR, Bed, atau occupancy rasio di rumah sakit tinggi dan lain sebagainya, ada kriteria-kriteria tertentu, sedangkan di Bali kan kondisinya sudah stabil, penyebaran rendah dan senagainya. Jadi Kita keberatan, karena dengan sebutan level 3 sesungguhnya memberikan kesan negatif terhadap pasar khususnya di luar negeri, membuat mereka bertanya apa yang terjadi di Bali. Bali yang sudah level 2, tiba – tiba di penghujung tahun kembali ke level 3, ini yang kita perjuangkan pertama, dan astungkara akhirnya bisa dirubah status tersebut menjadi kembali ke level dua,” cetus Cok Ace.

Wagub Cok Ace menambahkan “Semua stake holder yang hadir, pemerintah daerah, pelaku pariwisata, mari kita duduk bersama mengupayakan perbaikan pariwisata kita, apa yang bisa kita lakukan. Ada hal yang sulit diperbaiki kalau tidak bersama – sama. Semisal kita tidak bisa ujug – ujug menjual kamar yang ratenya 300ribu menjadi 3juta dalam sehari, tanpa adanya pembenahan – pembenahan. Mari kita pikirkan bersama dengan pikiran jernih, agar pariwisata bisa kembali, dan bisa dinikmati untuk anak cucu kita,” pungkasnya yang kala itu turut didampingi Plt. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Cok Bagus Pemayun.

Disisi lain, Bendesa Adat Kutuh Jro Nyoman Mesir dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wagub Cok Ace, yang diharapkan menjadi motivasi bagi masyarakat setempat yang mayoritas mengandalkan penghidupan dari sektor pariwisata di pantai Pandawa.

“Hampir 200 kios yang dikelola masyarakat kami, gulung tikar selama pandemi. Apa yang bisa kami lakukan, mohon arahan dan petunjuknya. Kami siap berbenah demi kelangsungan pariwisata Pandawa,” ujarnya sembari menyampaikan festival sebagai bagian ajang promosi pariwisata Pantai Pandawa dan telah menjadi agenda rutin tahunan para travel agen mengarahkan tujuan wisata kustomernya. Oleh karena tetap bisa berlangsungnya festival tersebut, Ia berharap bisa sedikit beranjak dari keterpurukan akibat dampak pandemi.

DS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *