Denpasar, Guna mengembangkan inovasi produk berbahan ikan tuna, akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar) menawarkan pengolahan ikan tuna menjadi abon tuna. Apalagi selama ini sisa daging hasil pengolahan hanya dijual secara mentah dengan harga murah. Hal ini yang mendasari pemanfaatan sisa daging menjadi abon agar memiliki harga jual tinggi.
Akademisi FP-Unwar, Ir. Ni Made Darmadi, M.Si menyatakan pembuatan abon ikan menggunakan bahan dasar tuna merupakan usaha untuk mengembangkan produk olahan dari ikan komoditas unggulan Indonesia dan mudah didapat dipasaran. Pembuatannya dapat dilakukan secara sederhana dan melalui beberapa tahapan.
“Mulai dari pemilahan bahan, penyusunan formulasi bumbu agar mendapat rasa yang diinginkan, kemudian penimbangan, perebusan ikan, pencacahan dan pencampuran bumbu. Dilanjutkan dengan penggorengan serta penyaringan yang dilakukan agar kadar minyak pada abon berkurang dan mendapatkan tekstur abon yang diinginkan” papar Darmadi di sela-sela pelatihan dan sosialisasi yang diadakan di Desa Pedungan Denpasar, Bali yang merupakan rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang sasarannya adalah Industri Rumah Tangga Putra Susila pada Senin (24/6).
Darmadi menjelaskan keunggulan dari abon ikan tuna ini adalah ia memiliki kandungan protein cukup tinggi, memiliki lemak yang mengandung Kolesterol jenis HDL (High-density lipoprotein) yang sangat baik untuk tubuh serta memiliki tekstur renyah yang banyak digemari masyarakat.
Ia berharap inovasi ini dapat membantu industri rumah tangga untuk meningkatkan hasil produksi dan meningkatkan pendapatan mereka. Inovasi abon tuna juga diharapkan dapat menjadi produk khas dari Desa Pedungan.