Badung. Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (FP-Unwar) diminta terlibat dalam pelestarian Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai. Keterlibatan dapat dalam bentuk peran serta untuk melakukan rehabilitasi melalui penanaman mangrove di kawasan Tahura.
Pelestarian melalui penanaman harus terus dilakukan dan kami perlu bantuan dari berbagai pihak termasuk Universitas Warmadewa. Bagi kami ini paru-paru bagi Desa Kelan” ujar Bendesa adat Kelan, I Wayan Sukerena disela-sela kegiatan Beach Clean Up dan Penanaman Mangrove yang dilakukan oleh FP Unwar di Pantai Kelan Timur, Kelurahan Tuban, Badung pada Minggu (4/6).
Sukerena berharap kegiatan penanaman mangrove dapat terus berkesinambungan. Apalagi selama ini dari sejumlah pohon mangrove yang ditanam selama waktu tertentu, hanya 10 persen yang hidup.
Menurutnya, pelestarian mangrove menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat Desa Kelan, apalagi secara adat seluruh kawasan Tahura merupakan bagian dari wilayah Desa Adat Kelan. Namun secara perundang-undangan kawasan Tahura dikelola oleh negara, sehingga masyarakat Kelan sering menyebut kawasan Tahura sebagai hutan larangan.
Sedangkan Wakil Dekan I FP Unwar Ir. Yan Tonga, MP menyatakan kegiatan penanaman mangrove dan Beach Clean Up merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini juga untuk menggugah kepedulian mahasiswa kepada lingkungan.
“Harapannya mahasiswa bisa belajar bersama masyarakat. Mahasiswa juga bisa sekalian belajar tentang mangrove” jelas Yan Tonga