Lombok Timur. Petani Kakao di Lombok Timur direkomendasikan untuk menggunakan teknik fermentasi untuk mengolah biji kakao basah menjadi kakao kering sebagai strategi yang efektif untuk meningkatkan mutu biji kakao. Metode fermentasi biji kakao dapat menghasilkan aroma, rasa, dan warna yang disukai konsumen.
Rekomendasi tersebut disampaikan oleh Ir. A.A. Made Semaryani, M.Si, seorang akademisi dari Fakultas Pertanian (FP) Universitas Warmadewa. Hal tersebut disampaikan pada pelatihan dan sosialisasi yang diadakan oleh Kelompok Tani Kakao Sinar Bahagia I Desa Bebidas di Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, NTB yang merupakan rangkaian kegiatan pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Nasional kerjasama antara Prodi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Universitas Warmadewa dengan Prodi Teknologi Pertanian dan Agribisnis Universitas Mataram pada Minggu (26/5).
Semaryani menjelaskan bahwa Proses fermentasi ini melibatkan penguraian senyawa polifenol, protein, dan gula oleh enzim yang ada dalam biji kakao, yang kemudian menghasilkan aroma, rasa, dan warna yang lebih baik. Selain itu, fermentasi juga membantu mengurangi rasa pahit, asam, manis, dan aroma bunga, serta meningkatkan aroma kakao yang lebih khas.I
Semaryani juga menekankan pentingnya pengawasan dan pengendalian mutu biji kakao selama proses pengolahan. “Fermentasi biji kakao harus dilakukan dengan cara yang tepat dan sesuai standar,” katanya. “
Menurutnya, hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa biji kakao yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan standar industri. Dalam pelatihan dan sosialisasi ini, Semaryani juga memberikan contoh cara-cara yang efektif untuk mengimplementasikan metode fermentasi dalam pengolahan biji kakao.
Dia menunjukkan bagaimana biji kakao yang difermentasi dapat memiliki harga yang lebih. Dengan demikian, rekomendasi Semaryani untuk menggunakan teknik fermentasi dalam meningkatkan kualitas biji kakao diharapkan dapat membantu petani kakao di Lombok Timur untuk meningkatkan hasil produksi dan meningkatkan pendapatan mereka.